Rombak Kawasan Kumuh Di Kabupaten Pasuruan, Pemprov Jatim Kucurkan Dana Rp 9 M

Pasuruan,Lintasskandal.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Timur, mengucurkan anggaran untuk membenahi kawasan kumuh yang ada di kabupaten Pasuruan pada tahun 2025. Bantuan dari pemprov tersebut nilainya mencapai Rp 9 miliar.
Anggaran senilai Rp 9 milyar tersebut rencananya akan dipergunakan untuk pembangunan sejumlah fasilitan umum (fasum), yang ada di wilayah kelurahan Bendomungal, Kecamatan Bangil. Pembangunan infrastruktur berupa pembangunan TPS3R, pembangunan drainase, jalan lingkungan, pengadaan jaringan pipa transmisi air berih, pembangunan gapura dan lampu penerangan jalan.
Kepala Dinas Perkim Kabupaten Pasuruan Eko Bagus Wicaksono, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (perkim), menyampaikan kepada awak media bahwa program pembangunan dan penanganan kawasan kumuh ini sumber anggarannya beradal dari Pemprov Jawa Timur.
“Saat ini proses atau kegiatan pembangunannya sedang berlangsung, untuk lokasinya di kelurahan Bendomungal Kecamatan Bangil “jelasnya.
Sementara itu, Eko, sapaan akrab kepala dinas perkim menegaskan jika Pemkab Pasuruan sangat mengapresiasi dan mendukung program dari Pemerintah Provinsi tersebut. Bahkan pemkab Pasuruan juga menganggarkan untuk pengadaan sambungan rumah (SR) di kawasan twrsebut senilai Rp 250 juta.
Meski tak besar lantaran efisiensi anggaran,dukungan pemkab untuk membenahi kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Pasuruan sangat diperlukan. Untuk pengadaan SR ini, pihak Perkim bekerjasama dengan PDAM Gira Nawa Tirta pemkab Pasuruan.
“Untuk dukungan anggaran ada, tapi nilai tidak banyak lebih kurang Rp 250 jt untuk Pembangunan SR ke rumah- rumah penduduk dengan bekerjasama dengan PDAM. Tahun depan kami upayakan program pengurangan Kawasan kumuh di wilayah Kabupaten Pasuruan melalui anggaran APBD juga,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan pemasangan SR yang bekerjasama dengan PDAM, masih kata Eko, pihak perkim sudah terkordinasi dengan baik. Dirinya juga berharap, nanti pada pelaksanaanya tidak ada kendala serta berharap warga nantinya bisa berpartisipasi untuk memasang sambungan baru meski sebagian waega sudah memiliki sumber air. (Mifta)