RSUD Grati terpilih jadi finalis top Inovasi KIPP KemenPan – RB tahun 2025

Pasuruan, lintasskandal. Com
RSUD Grati yang telah meluncurkan Inovasi Sister Peri Si Plus sejak tahun 2020 kini di tahun 2025 terpilih masuk sebagai finalis top inovasi pelayanan publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPan-RB) Tahun 2025.
Layanan kesehatan khusus para pasien lanjut usia (Lansia) RSUD Grati ini bersaing dengan 63 inovasi layanan publik untuk kategori penyediaan pelayanan kesehatan yang dimiliki Instansi Pemerintahan di Indonesia, baik Kementerian, Badan, Kepolisian, Pemprov hingga Pemkab/Pemkot di Indonesia.
Direktur RSUD grati, drg Dyah Retno Lestari mengatakan masuknya inovasi Sister Peri Si Plus sebagai nominasi KIPP 2025 adalah sebuah bonus. Sebab sejak diluncurkan saat Pandemi Covid-19 tahun 2020, inovasi ini betul-betul berdampak pada semakin semangatnya para lansia yang merupakan pasien RSUD Grati untuk semakin memperdulikan kondisi kesehatannya, baik fisik maupun mental. Rabu, (06/08/2025)
“Sejak awal kami cetus sampai hari ini, alhamdulillah upaya kami dalam rangka mendekatkan dan memudahkan pelayanan kesehatan kepada para lansia usia diatas 60 tahun seperti berhasil. Ada kelegaan tersendiri bagi kami,” Ujarnya.
Sister Peri Si Plus merupakan singkatan dari Sistem Terpadu Pelayanan Geriatri Sinergi Dengan Paguyuban Lansia Untuk Sehat Dan Bersinergi Dengan Dinas Perikanan Dan Dinas Pertanian.
Inovasi ini para lansia semakin disibukkan dengan kegiatan positif di bidang pertanian dan perikanan. Yakni kebun lansia bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta budidaya ikan yang bekerjasama dengan Dinas Perikanan.
Bu Retno mengatakan para lansia diberikan pelatihan-pelatihan berkebun dan budidaya ikan serta sumbangan bibit tanaman dan bibit ikan, dan setiap minggunya diharapkan datang untuk merawat kebun dan budidaya ikan dengan dibuatkan jadwal piket secara rutin.
“Selain itu ada pertemuan dan pengajian lansia. pembuatan ketrampilan kue, kerajinan sampai olahan makanan hasil panen kebun dan budidaya ikan untuk dijual di cafetaria RSUD Grati agar menambah pemasukan bagi para lansia,” Pungkasnya.
Saat ini inovasi Sister Peri Si Plus telah merangkul hampir 200 lansia, dan terbukti sukses meningkatkan produktifitas mereka menjadi semakin sejahtera, mandiri, berdaya dan tangguh.
Retno berharap, semua layanan yang ada dalam Inovasi Sister Peri Si Plus akan terus bertambah di setiap tahunnya. Mulai dari Klinik one stop service-tanpa antri, pelayanan home visit oleh Tim Terpadu Sister Peri Si Plus, antar jemput pasien lansia dengan mobil khusus Sister Peri Si Plus, sistem aplikasi kegawatan AVENGERS untuk pelayanan kegawatdaruratan pasien dan layanan lainnya.
“Ada juga layanan high access berupa WhatsApp Group (WAG) Sister Peri Si Plus, kunjungan dokter spesialis pada kegiatan paguyuban lansia/ prolanis puskesmas dan paguyuban Sister Peri Si Plus, mudah-mudahan inovasi ini terus berjalan sampai kapanpun,” Tuturnya. (Mifta)