Produksi Garam di Kabupaten Pasuruan, Mulai Dilakukan

Img 20250814 wa0026

Pasuruan, lintasskandal.com – Produksi garam di Kabupaten Pasuruan, mulai dilakukan.Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Soegeng Soebijanto mengatakan produksi garam diawali persiapan lahan dan meja garam yang sudah selesai dilaksanakan pada bulan juli kemarin.

 

Untuk bulan agustus ini, para petambak garam baru mempersiapkan air tua yang merupakan lapisan air paling atas yang dipergunakan sebagai bahan baku garam.

 

“Sebenarnya di bulan juni-juli harusnya sudah menghasilkan garam, tapi karena cuacanya tidak mendukung sehingga di bulan juli baru tahap persiapan lahan dan meja garam. Dan untuk bulan agustus ini mulai mempersiapkan air tua untuk digunakan sebagai bahan baku garam,” kata Soegeng saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/8/2025).

 

Hanya saja, meski produksi telah dimulai, namun Pemerintah Daerah menurut Soegeng tidak memasang target di setiap tahunnya. Sebab produksi garam sangat ditentukan oleh faktor cuaca.

 

“Sehingga untuk target yang ditetapkan tidak ada, karena tahun ini Indonesia mengalami kemarau basah yang cukup panjang, termasuk di Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.

 

Saat ditanya perihal hasil produksi garam dalam dua tahun terakhir, Soegeng menjelaskan panennya mengalami penurunan. Sebut saja di tahun 2023, total produksi garam selama setahun mencapai 16.709,39 ton. Akan tetapi di tahun 2024 malah turun menjadi 15.225,39 ton.

 

Meski begitu, Soegeng optimis sisa beberapa bulan sebelum datang musim penghujan, produksi garam di 4 wilayah Kecamatan seperti Bangil, Kraton, Rejoso dan Lekok akan maksimal.

 

“Kita harapkan di sisa bulan, hasil produksi garam bisa meningkat di 224 hektar tambak garam yang ada di 4 kecamatan potensial,” ucapnya.

 

Sementara itu, untuk memaksimalkan produksi garam di Kabupaten Pasuruan, tahun ini Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan geo membran kepada Kelompok tani tambak “Sari Laut” di Desa Raci, Kecamatan Bangil.

Baca juga :  Aktivasi IKD Jadi Modus Penipuan, Pemkab Sidoarjo Ingatkan Masyarakat Untuk Waspada

 

Menurut Soegeng, bantuan tersebut telah disalurkan pada bulan juli lalu sehingga kelompok tani tambak bisa mempersiapkan produksi garam, lebih awal.

 

Dengan menggunakan geo membran, kualitas produksi garam yang dihasilkan sudah meningkat atau kualitasnya jauh lebih baik bila dibanding dengan produksi garam tradisional.

 

“Kalau pakai geo membran, kualitas garam yang dihasilkan lebih bagus dan harga jualnya lebih tinggi antara Rp 1500-Rp 2000 per kilogramya,” terangnya. (Mifta)

Leave a Reply