Bupati dan Wabup Kompak Monitor Penyaluran Bantuan Pangan di Sidoarjo

Img 20250730 181220 474

Sidoarjo,lintasskandal.com – Memastikan penyaluran bantuan pangan dari pemerintah pusat tepat sasaran, Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati (Wabup) Mimik Idayana kompak turun langsung ke lokasi penyaluran, Rabu (30/7/2025).

Bupati Subandi memantau penyaluran bantuan pangan di tiga desa di Kecamatan Gedangan. Yakni Desa Tebel, Desa Keboansikep, dan Desa Wedi. Sementara Wabup Mimik Idayana memantau penyaluran di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, dan Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono.

Selain untuk memastikan penyaluran bantuan beras tepat sasaran, Bupati Subandi juga ingin memastikan seluruh warga Sidoarjo terlindungi BPJS Kesehatan.

Img 20250730 wa0019

Bupati Subandi menjelaskan bahwa penyaluran bantuan pangan beras kali ini untuk alokasi bulan Juni dan Juli. Perbulan pemerintah menjatah beras sebanyak 10 kg. Sehingga kali ini Keluarga Penerima Manfaat (KPM) langsung menerima 20 kilogram beras.

“Penyaluran bantuan pangan beras pemerintah pusat harus dikawal bersama. Jangan sampai bantuan tersebut salah sasaran atau diterima oleh yang tidak berhak. Bantuan harus benar-benar disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Karena bantuan ini tujuannya untuk membantu ekonomi warga dalam mencukupi kebutuhan pokoknya sehari-hari,” kata Subandi.

Dia juga meyakinkan kualitas beras bantuan yang diberikan sangat baik. Beras jenis medium berkualitas. Bupati mengecek sendiri kondisi berasnya. Sangat layak dikonsumsi. Oleh karenanya ia meminta beras yang diterima dapat dikonsumsi sendiri. Jangan sampai dijual.

”Beras niki buat dikonsumsi damel keluarga sendiri ngeh. Kalau pulang dari sini jangan mampir toko, terus berasnya dijual,” pesan bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati H. Subandi juga memastikan masyarakat terlindungi BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jika masih ada yang belum, diminta agar segera menemui kepala desa setempat. Minta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar terdaftar dalam kepersertaan BPJS Kesehatan.

Baca juga :  Pemerintah Kabupaten siapkan anggaran Rp. 150 juta untuk biaya perawatan alat

Pesan serupa disampaikan Wabup Mimik Idayana saat monitoring bantuan pangan beras di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran dan Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono.

Wabup menegaskan bantuan beras untuk warga ini agar dikonsumsi sendiri dan tidak boleh dijual. “Saya pesan agar jangan dijual, manfaatkan untuk konsumsi sendiri,” pesannya.

Mimik menyebut bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan distribusi bantuan sosial berjalan lancar, tepat sasaran, dan transparan.

Dalam kunjungannya, Mimik Idayana menyapa langsung warga penerima manfaat, memastikan proses pembagian berjalan tertib, dan mengecek kualitas beras yang diterima.

“Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan, dalam kondisi layak konsumsi dan jumlah yang sesuai,” ujarnya.

Kepada warga Mimik juga berpesan agar jika ada warga yang melihat jalan lubang, mati lampu, hingga warga yang butuh bantuan segera lapor agar segera ditindaklanjuti.

“Saya juga mohon agar bantu doa untuk pak Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo agar selalu sehat untuk memimpin Sidoarjo, dan menyejahterakan masyarakat Sidoarjo,” pesan Wabup.

Siti Nurhayati (52), salah satu warga Jumputrejo mengungkapkan rasa terima kasih karena bantuan tersebut sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarganya.

“Alhamdulillah dapat bantuan beras. Bisa buat hemat belanja. Terima kasih Bu Wabup dan pemerintah,” ucapnya sambil tersenyum.

Hal serupa disampaikan Widarti, salah satu penerima bantuan bersyukur kembali mendapatkan bantuan beras. Dua tahun lalu bantuan serupa juga diterimanya. Selama setahun ia memperoleh 10 kg beras setiap bulannya.

“Riyen nate angsal hampir setahun, terus wonten satu tahun setengah mboten angsal, sakniki baru angsal male,”ucapnya.

Widarti mengungkapkan kalau bantuan tersebut sangat berarti baginya. Sangat membantu perekonomian dirinya yang harus berjuang sendiri semenjak suaminya meninggal.

Baca juga :  Wabup Sidoarjo Sidak ke Gubuk Tak Layak Huni di Tanggulangin

Diungkapkannya bahwa sehari ia harus masak 1 kg beras untuk kebutuhannya bersama tiga anaknya. “Alhamdulillah angsal bantuan beras ngeten niki, 10 kilo bisa dibuat 10 hari, sehari kulo masak 1 kilo beras damel tigo anak kulo,” kata dia. (Zaq)

Leave a Reply