Hj. Shinta Nuriyah : Gus Dur Akan Tetap Tetap Menjadi Pahlawan Rakyat

Img 20251112 wa0007
Istri mendiang Presiden keempat Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menyampaikan sambutan penuh makna dalam acara Tasyakuran atas Gelar Pahlawan Nasional yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Gus Dur. Acara yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (11/11/2025) dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, serta berbagai tokoh Nahdlatul Ulama dan komunitas Gusdurian.

SURABAYA, lintasskandal com – Istri mendiang Presiden keempat Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menyampaikan sambutan penuh makna dalam acara Tasyakuran atas Gelar Pahlawan Nasional yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Gus Dur. Acara yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (11/11/2025) dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, serta berbagai tokoh Nahdlatul Ulama dan komunitas Gusdurian.

Dalam sambutannya, Hj. Shinta Nuriyah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta seluruh masyarakat yang turut menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Gus Dur.

“Terima kasih atas apresiasi dan penghargaannya. Gus Dur tidak pernah mengejar penghargaan. Yang beliau perjuangkan adalah kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan demokrasi. Gus Dur akan tetap menjadi pahlawan rakyat, karena pahlawan rakyat selalu hidup di hati rakyat,” ujar Hj. Shinta Nuriyah.

Ia juga mengingatkan kembali pesan Gus Dur tentang nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

“Tuhan tidak akan menanyakan apa agamamu atau dari suku mana kamu berasal, tetapi apa kebaikan yang telah kau lakukan untuk sesama manusia,” tuturnya di hadapan para undangan.

Lebih lanjut, Hj. Shinta menggambarkan Indonesia sebagai taman yang indah yang dipenuhi dengan keberagaman

Baca juga :  Jelang Idul Fitri 2024 H, Dishub Kota Surabaya Dirikan 5 Posko Pengaduan Parkir Ramadan dan Idulfitri 2024

“Mawar tak bisa dipaksa menjadi kenanga, anggrek tak bisa dipaksa menjadi melati. Namun perbedaan itulah yang menjadikan taman Indonesia tampak indah,” ucapnya.

Sambutan tersebut ditutup dengan ajakan menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa sebagai simbol persatuan. Lagu dinyanyikan bersama seluruh tamu undangan sebagai pengingat akan pentingnya menjaga keutuhan dan kebersamaan sebagai bangsa Indonesia.

Turut mendampingi Hj. Shinta dalam acara ini, putrinya Yenny Wahid, serta hadir Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, KH. Asep Saifuddin Halim selaku Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Kepala OPD Pemprov Jatim, perwakilan Komunitas Gusdurian Surabaya, pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, serta perwakilan Banom dan Lembaga PWNU Jawa Timur.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia menetapkan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional Tahun 2025 melalui Keputusan Presiden Nomor 116/TK Tahun 2025. Penetapan ini diberikan atas jasa besar Gus Dur dalam memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, serta toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Sosok Gus Dur dikenang sebagai tokoh bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. (red)Img 20251112 wa0007

Leave a Reply